TAKASITAU

LIBRARY

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Perbedaan Perspektif Islam tentang Kreativitas dalam Islam
Penanda Bagikan

Text

Perbedaan Perspektif Islam tentang Kreativitas dalam Islam

Cameron Iqbal - Nama Orang;

Tujuh Aliran (sekte) masing-masing mempunyai tafsir kitab suci masing-masing, siapa pun, yang mengikatnya adalah persamaannya, bukan
perbedaannya. Sayangnya, perbedaan di antara merekalah yang memisahkan mereka, menciptakan kemungkinan perdebatan lebih lanjut yang
melampaui batas dialog terbuka dan malah menyebabkan beberapa aliran (sekte) mengabaikan keyakinan yang lain. Yang jelas adalah bahwa
Tujuh Aliran (sekte) percaya bahwa kreativitas dapat diterima, namun bagi sebagian orang (Whabbi, Salafi dan Deobandi) hal ini terbatas pada
apa yang dapat diterima pada abad ke-6. Meskipun ada kemajuan dalam teknologi setidaknya pada tingkat sosial, sulit untuk menerima bahwa
inovasi hanya dapat diterima pada apa yang tersedia pada abad keenam. Sunni, Syiah, Berelvi dan Sufi mempunyai pandangan yang berbeda bahwa inovasi dapat diterima, asalkan membawa kebaikan bagi lebih banyak orang. Kreativitas Islam nampaknya diterima secara luas, namun mungkin karena aspek agama dan politik ada pengaruh aliran tertentu untuk tidak menerima, yang dapat diartikan sebagai penerimaan yang lebih luas terhadap kreativitas Islam oleh para pengikutnya. Ruang lingkup penelitian ini tidak lebih luas dari ini dan kontribusi akademis lebih lanjut diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut.

Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk memahami bagaimana tujuh aliran berbeda dalam Islam, yaitu Sunni, Syiah, Wahabbi, Salafi, Berelvi, Sufi
dan Deobandi (Tujuh Aliran) mempunyai perspektif berbeda terhadap kreativitas dalam Islam.1 Karena Islam adalah cara hidup (way of life) yang lengkap dan merupakan platform keagamaan, keuangan dan politik yang harus menjadi bagian dari penilaian kreativitas. Kreativitas dalam Islam hanya dapat dinilai oleh para Ulama (ulama) Islam yang terdidik dan berkualifikasi intelektual, serta memiliki ilmu yang relevan dan merupakan Ulama yang shahih.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
Momentum Agama
No. Panggil
-
Penerbit
Jakarta : Takasitau., 2023
Deskripsi Fisik
ii, 21,cm 14.5cm, 35 hal, tidak bergambar
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Edisi 01b
Subjek
momentum agama
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Sebagai alat bantu baca Ditranslasikan Oleh Sumargi Rahardjo (ardjoe@gmail.com) via website
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Perbedaan Perspektif Islam tentang Kreativitas dalam Islam
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

TAKASITAU
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

LIBRARY TAKASITAU - adalah kumpulan buku terpilih versi kami, untuk berbagi wawasan, pandangan dan pengetahuan dari kami untuk kita. Buku sebagai alat bantu baca menimba ilmu & pengetahuan.  Semoga Bermanfaat bagi semua yang menggunakan. Kunjungi Takasitau.com untuk website berita & buku selengkapnya.  https://takasitau.com/

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?