Text

Mengapa Dunia Arab Berpaling dari Sains?

---

Bagi siapa pun yang akrab dengan Golden Age ini, kira-kira mencakup abad kedelapan hingga ketiga belas Masehi, perbedaan antara pencapaian intelektual Timur Tengah dulu dan sekarang - terutama relatif terhadap bagian dunia lainnya - memang mengejutkan. Dalam bukunya tahun 2002 What Went Wrong?, sejarawan Bernard Lewis mencatat bahwa “selama berabad-abad dunia Islam berada di garis depan peradaban dan
pencapaian manusia.” “Tidak ada apa pun di Eropa,” catat Jamil Ragep, seorang profesor sejarah sains di Universitas Oklahoma, “yang dapat
menyamai apa yang terjadi di dunia Islam hingga sekitar tahun 1600.” Aljabar, algoritme, alkimia, alkohol, alkali, nadir, zenit, kopi, dan lemon:
semua kata ini berasal dari bahasa Arab, mencerminkan kontribusi Islam di Barat.

Namun hari ini (2011), semangat sains di dunia Muslim mengering sekering gurun pasir. Fisikawan Pakistan Pervez Amirali Hoodbhoy memaparkan
statistik suram dalam artikel Physics Today tahun 2007: Negara-negara Muslim memiliki sembilan ilmuwan, insinyur, dan teknisi per seribu orang, dibandingkan dengan rata-rata dunia yang hanya empat puluh satu orang. Di negara-negara tersebut terdapat kurang lebih 1.800 perguruan tinggi, namun hanya 312 perguruan tinggi yang memiliki sarjana yang telah menerbitkan artikel jurnal. Dari lima puluh universitas yang paling banyak diterbitkan, dua puluh enam di Turki, sembilan di Iran, masing-masing tiga di Malaysia dan Mesir, Pakistan memiliki dua, dan
Uganda, U.A.E., Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, Yordania, dan Azerbaijan masing-masing punya satu.

Namun demikian, meski kemunduran peradaban Arab tidak terkecuali, alasannya menawarkan wawasan tentang sejarah dan sifat Islam dan
hubungannya dengan modernitas. Kemunduran Islam sebagai kekuatan intelektual dan politik terjadi secara bertahap tetapi nyata: sementara
Golden Age yang luar biasa produktif, dengan kontribusi yang dibuat oleh para pemikir Arab seringkali orisinal dan inovatif, tujuh ratus tahun terakhir menceritakan kisah yang sangat berbeda.

---

Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail

Judul Seri

kemajuan Bangsa

No. Panggil

-

Penerbit

Jakarta : Takasitau., 2023

Deskripsi Fisik

ii, 21,cm 14.5cm, 30 hal, tidak bergambar

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

NONE

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

Edisi Rev02a

Subjek

kemajuan bangsa

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Sebagai alat bantu baca Ditranslasikan Oleh Sumargi Rahardjo (ardjoe@gmail.com) via website

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar