Text
Kerumitan KONFLIK SURIAH
“Dinamika konflik Suriah terus berubah, ditandai dengan berkembang- nya aliansi, kolaborasi, dan konfrontasi di antara faksi-faksi yang berbeda, beroperasi secara independen, didorong oleh tujuan sendiri dan isu-isu lokal serta dicampuri perebutan minyak dan geopolitik Barat vs Timur”
Pada bulan Maret 2011, ketidakpuasan yang meluas terhadap rezim Ba’ath di Suriah yang memicu protes besar dan demonstrasi pro-demokrasi di seluruh Suriah, sejalan dengan gerakan Arab Spring yang lebih luas yang terjadi di wilayah tersebut. Penindasan yang kejam oleh pemerintah, pemberontakan berubah menjadi perang saudara. Pemerintah Assad dibantu Rusia memadamkan pemberontakan..
Perang Suriah ini juga berkontribusi pada kebangkitan kelompok ISIL (ISIS) dan konflik baru di negara tetangga Irak, yang berpuncak pada serangan genosida terhadap kelompok minoritas di bagian utara negara tersebut. Sanksi internasional yang diberlakukan terhadap industri ini pada tahun 2011 mempunyai dampak yang tidak diinginkan, yaitu membiarkan sumur dan kilang minyak negara tersebut jatuh ke tangan pihak swasta (pemberontak) yang tidak bertanggung jawab, termasuk Pemerintahan Otonom Suriah Utara dan Timur yang memproklamirkan diri.
Tidak hanya pemberontakan, juga perebutan ladang minyak hingga pencurian minyak serta banyaknya faksi saling berlawanan, juga saling mendukung atau saling memanfaatkan. Turki dan Amerika sangat berperan dalam pencurian minyak yang bekerja sama dengan pemberontak dari pemerintahan sah. Sementara di sisi lainnya Iran dan Rusia ikut memadamkan pemberontakan sekaligus mensuplai persenjataan. Sementara sampai sekarang ada pertarungan sektarian yang sengit antara pasukan Syiah yang dipimpin oleh Iran dan kubu Sunni yang didukung oleh Arab Saudi, Turki, dan Qatar. Kedua sisi banyak memberi argumen keagamaan sebagai pembenaran, bahkan sampai di luar Timur Tengah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain