Text
Mengapa Hanya Ada Sedikit Dialog Syiah-Sunni? Memahami Defisit Dialog Intra-Muslim dan Perdamaian Antar-Agama
Meskipun terjadi peningkatan jumlah korban jiwa akibat kekerasan terorganisir berdimensi Syiah-Sunni selama dua dekade terakhir, dalam penelitian ini, kami menunjukkan, dengan menggunakan basis data yang ada mengenai dialog antar agama dan upaya perdamaian,
yang mana hanya terdapat kurang dari dua persen organisasi perdamaian antaragama dunia mengkhususkan diri dalam dialog antara Syiah dan Sunni. Mengapa begitu sedikit (upaya) Dialog Syiah-Sunni yang dilembagakan ketika kebutuhan akan dialog semacam itu
(semakin) nyata? Penelitian ini mengidentifikasi dan membahas kurangnya inisiatif kelembagaan yang dirancang untuk mencegah kekerasan, mengelola konflik, dan memfasilitasi proses desektarianisasi intra-Muslim. Kami membahas apa yang kami lihat sebagai ketiganya penjelasan yang paling jelas—(1) penolakan relevansi perpecahan Syiah-Sunni, (2) ketidaksesuaian konsep dialog antar-agama dalam konteks umat Islam, dan (3) substitusi dialog kelembagaan antaragama melalui saluran lain. Meskipun kami menyarankan bahwa yang ketiga adalah penjelasan yang paling ampuh untuk dikejar,
(namun) kami tidak bertujuan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif untuk Defisit dialog agama Syiah-Sunni. Sebaliknya, aspirasi kami terutama untuk menyajikan dan membuktikan teka-teki yang belum diidentifikasi atau dibahas dalam penelitian sebelumnya. Ini dapat mengatur agenda untuk upaya penelitian yang dihidupkan kembali ke dalam tantangan kontemporer untuk perdamaian antaragama.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain